Integral-Universal Education: Analysis of M. Natsir’s Thoughts on Islamic Education

Kasmuri Selamat

doi:10.29240/ajis.v5i2.1816

Integral-Universal Education: Analysis of M. Natsir’s Thoughts on Islamic Education

Kasmuri Selamat

Abstract

This paper aimed at exploring M. Natsir's thoughts on Islamic education. Using a qualitative study with a historical approach, the writer found that M. Natsir was a rare figure. He was not only a scholar but also a thinker, a politician, and an educator. As an educator, he not only became a teacher, but also gave birth to various educational concepts known as an integral and universal education concept. He was an architect and an anti-dichotomous thinker of Islamic education. According to Natsir, Islam did not separate spiritual matters from worldly affairs. The spiritual aspect would be the basis of worldliness. The foregoing indicated that religious ethics emphasized by Islamic teachings must be the foundation of life. The conceptual basis of "educational modernism" with tauhid as its foundation demonstrated that he was a figure who really cared about Islamic education.

Keywords

Integral-Universal Education; M. Natsir; Thought

Full Text:

PDF

References

Anwar, Syaiful dan Abdul Hakim El Hamidy,Biografi Tokoh Pendidikan Islam Sumatera Barat. Bandung: Hakim Publishing, 2017.

Anwar, Syaiful dan Sabda Mustafa. Tokoh Pembaharuan Pendidikan Islam Sumatera Barat. Kab. Lima Puluh Kota: CV. Mazaya, 2020.

Bachtiar, Tiar Anwar dan Pepen Irpan Fauzan, Persis dan Politik: Sejarah dan Aksi Politik Persis 1923-1997, Jakarta: Pembela Islam Media dan PW Persis Jawa Barat, 2012.

Barnadib, Soetari Imam, Pengantar Pendidikan Ilmu Pendidikan Sistematis, Yogyakarta: FIP-IKIP Yogyakarta, 1984.

Bastoni, Hepi Andi dkk, Mohammad Natsir Sang Maestro Dakwah, Jakarta : Mujtamaa Press, 2008.

Djaini, Abibullah, Pemikiran dan Perjuangan Mohammad Natsir.Jakarta: Pustaka Firdaus, 1996.

Feith, Herberth dan Lance Catles (Ed), Pemikiran Politik Indonesia 1945-1965 (terjemahan), Jakarta: LP3ES.

Gottschalk, L. 2009. Mengerti sejarah. Terjemahan Nugroho Notosusanto. Jakarta: UI-Press.

Khumaidi. “Islam dan Tata Negara: Pemikiran Sosial-Politik Mohammad Natsir”, Jurnal Penelitian Sosial dan Keagamaan Kontekstualita, Volume 20, Nomor 1, Juni 2005.

Puar, Yusuf A, M. Natsir 70 Tahun:Kenang-kenangan Kehidupan Perjuangan Islam. Jakarta: Pustaka Antara, 1978.

Luth, Thohir, M. Natsir, Dakwah dan Pemikirannya. Jakarta: Gema Insani Press, 1999.

Madjid, Nurcholis et.al, Kehampaan Spiritual Masyarakat Modern: Respons dan Transformasi Nilai-nilai Islam menuju Masyarakat Islam Madani, Jakarta: Mediacita, 2001

Mahendra, Yusril Ihza. “Modernisme Islam dan Demokrasi: Pandangan Politik M. Natsir”, Islamika, Nomor 3, Januari-Maret, 1994.

Nata, Abuddin. Pemikiran Para Tokoh Pendidikan Islam. Jakarta: PT.RajaGrafindo Persada, 2003.

Natsir, Mohammad. Capita Selecta, Jilid 1. Jakarta: Bulan Bintang, 1973.

------. 1981. Fiqhud Da’wah. Semarang: Ramadhani

------. 1987. Pendidikan, Pengorbanan, Kepemimpinan, Primordialisme dan Nostalgia, Jakarta: Media Dakwah, 1987

Noer, Deliar, Gerakan Islam Modern 1900-1942, Jakarta: LP3ES, 1990.

Panitia Peringatan M. Natsir/Mohammad Roem 70 Tahun, M. Natsir 70 Tahun, Kenang-kenangan Kehidupan dan Perjuangan, n.p: Pustaka Antara, 1978.

Puar, Yusuf Abdullah, M. Natsir 70 Tahun: Kenang-kenangan Kehidupan dan Perjuangan, Jakarta: Pustaka Antara, 1978.

Ramayulis, “Pemikiran M. Natsir tentang Pendidikan”, Hadharah, Vol. I. No. 1

S, Floriberta Aning,100 Tokoh Yang Mengubah Indonesia: Biografi Sejarah Singkat Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah Indonesia di Abad 20. Yogyakarta: Penerbit NARASI, 2005.

Salam, Solihin, Wajah Nasional, Jakarta: Pusat Studi dan Penelitian Islam, 1990.

Susanto, A. Pemikiran Pendidikan Islam, Jakarta : Amzah, 2015.

Tim Penulis, Natsir Politik Santun di Antara Dua Rezim. Jakarta: KFG (Kepustakaan Populer Gramedia), n.d

Yuliantri, Rhoma Dwi Aria, et.al, Tokoh Pemikir Karakter Bangsa, Jakarta: Direktorat Sejarah dan Nilai Budaya Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2015.

DOI: http://dx.doi.org/10.29240/ajis.v5i2.1816