The ‘Urf Perspective of Maanta Bareh Pasaran: Reinforcing the Kinship System through a Local Wisdom in Nagari Balingka

Nofiardi Nofiardi

Abstract


This study aims to explain the tradition of the Nagari Balingka community, Agam Regency known as maanta bareh pasaran seen from the ‘urf perspective. The study applied a qualitative method with a sociology and descriptive analysis approach. The findings of the study revealed that a niece; kamanakan, if she was married, she was obliged to perform the tradition by visiting the house of her Mamak, bringing the rice (bareh) and the cake (kue gadang) just in time before the Ramadhan as a way to maintain the bond and the relationship of the big family, the matrilineal system in particular. The tradition was in line with the ‘urf admitted in Islam. Referring findings of the study, it could be concluded that the maanta bareh pasaran tradition done by a niece to her mamak helped, in general, to maintain the relationship of every member of the family since there was a bit change of in the role of a Mamak in Minang, and in particular to prolong the matrilineal system. The tradition which was specifically carried out by the people of Nagari Balingka was in line with the ‘Urf perspective.


Keywords


Maanta Bareh Pasaran; local wisdom; ramadhan; ‘urf

Full Text:

PDF

References


Achmad, Fatoni dan Faiq Fauziya Putri, “Talaah Kritis Nilai-Nilai Kebudayaan Islam: Studi Kasus Tradisi Ramadhan dan Idhul Fitri di Desa Pageraji Kab. Banyumas,” Momentum Jurnal Ilmiah dan Keagamaan Vol. 7, No. 2 (Mei 2019).

Amaliatulwalidain, “Dinamika Representasi Peran Politik Bundo Kanduang dalam Sistem Pemerintahan Nagari Moderen dari Representasi Substantif Menuju Representasi Formal Deskriptif,” Jurnal Pemerintahan dan Politik Vol. 1, No. 1 (Januari 2016).

Amir MS, Adat Minangkabau Pola dan Tujuan Hidup Orang Minang (Jakarta: Citra Harta Prima, 2011).

Armini, I Gusti Ayu Armini, “Tradisi Ziarah dan Berkaul pada Makam Keramat di Lombok Nusa Tenggara Barat,” Jurnal Penelitian Sejarah dan Nilai Tradisional Vol. 23, No. 1 (Maret 2016).

Busyro, “Female Imam And Khatib The Progressive Tradition of Gender Responsive Practices In Balingka West Sumatera,” Journal of Indonesian Islam, Vol. 11, No. 2 (2017).

Cahyono, Agus, “Seni Pertunjukan Arak Arakan dalam Upacara Tradisional Dugdheran di Kota Semarang,” Harmonia Jurnal Pengetahuan dan Pemikiran Seni Vol. 7, No. 3 (Desember 2006).

Choirunniswah, “Tradisi Ruwahan Masyarakat Melayu Palembang dalam Perspektif Fenomenologis,” Tamaddun Jurnal Kebudayaan dan Sastra Islam Vol. 18, No. 2 (2018).

Iim Fahimah, “Akomodasi Budaya Lokal ('Urf) dalam Pemahaman Fikih Ulama Mujtahidin,” Mizani: Wacana Hukum, Ekonomi dan Keagamaan, Vol. 5, No. 1 (2018).

Hadler, Jeffrey, Sengketa Tiada Putus Matriarkat, Reformisme Islam, dan Kolonialisme di Minangkabau Jakarta: Freedom Institute, 2010.

Abi Hasan dan Khairuddin, “Pandangan ’Urf Terhadap Uang Pekhanjangan dalam Perkawinan Melangkahi Kakak Kandung,” Istinbat Jurnal Hukum dan Ekonomi Islam, Vol. 20, No. 1 (2021).

Hayati, Fitra, “Apresiasi Masyarakat Jorong Mapun Kenagarian Sundata Kec. Lubuk Sikaping Kab. Pasaman Terhadap Kesenian Rupano dalam Tradisi Baarak Arak Balimau,” Jurnal Sendratik Vol. 6, No. 2 (Maret 2018).

Herdiyanti dan Jamilah Cholilah, “Pergeseran Modal Sosial dalam Pelaksanaan Upacara Adat Mandi Balimau di Dusun Limbung Desa Jada Bahrin Kec. Merawang Kab. Bangka,” Jurnal Society Vol. 5, No. 2 (Desember 2017).

Jaelani, Abdul Qodir Jaelani, “Tradisi Nyorog Masyarakat Betawi dalam Perspektif Hukum Keluarga Islam (Studi Masyarakat Betawi di Kota Bekasi Jawa Barat,” al-Ulum Vol. 19, No. 1 (Juni 2019).

Jamna, Jamaris. Pendidikan Matrilineal Padang: Pusat Pengkajian Islam dan Minangkabau, 2004.

Kahfi, Dona, “Tradisi Mandi Balimau di Masyarakat Kuntu: Living Hadis Sebagai Bukti Sejarah,” Jurnal Living Hadis Vol. 1, No. 2 (Oktober 2016).

Kato, Tsuyoshi, Adat Minangkabau dan Merantau dalam Perspektif Sejarah Jakarta: Balai Pustaka, 2005.

Koentjaraningrat. Manusia dan Kebudayaan di Indonesia Jakarta: Djambatan, 2004.

Latief, Ch. N. Etnis dan Adat Minangkabau Permasalahan dan Masa Depannya Bandung: Angkasa, 2002.

Hasliza Lubis, “Poliandri di Kalangan Masyarakat Muslim: Studi Sosiologis di Kelurahan Bunut Kecamatan Kisaran Barat Kabupaten Agam,” Istinbath Jurnal Hukum Islam, Vol. 5, No. 1 (Mei 2020).

Ach. Maimun, “Memperkuat ’Urf dalam Pengembangan Hukum Islam,” al-Ahkam, Vol. 12, No. 1 (Juni 2017).

Marzuki, “Tradisi Meugang dalam Masyarakat Aceh,” el Harakah Vol. 16, No. 2 (Desember 2014).

Agus Moh Najib, “Reestablishing Indonesian Madhhab ’Urf and the Contribution of Intellectualism,” Al-Jamiah: Journal of Islamic Studies 58, no. 1 (2020): 172.

Navis, AA. Alam Terkembang Jadi Guru Adat dan Kebudayaan Minangkabau Padang: PT. Grafika Jaya Sumbar, 2015.

Nofiardi dan Syafwan Rozi, “Penerapan Nilai Toleransi antar Budaya dalam Pelaksanaan Hukum Kewarisan Islam pada Masyarakat Perbatasan di Rao Pasaman Sumatera Barat,” Ijtihad : Jurnal Wacana Hukum Islam dan Kemanusiaan Vol. 17, No. 1 (Juni 2017).

Nofiardi, “Perkawinan dan Baganyi: Analisis Sosiologis Kultural dalam Penyelesaian Perselisihan di Kecamatan Banuhampu Kabupaten Agam,” al-Ihkam Vol. 13, No. 1 (Juni 2018).

Otta, Yusno Abdullah, “Dinamisasi Tradisi Islam di Era Globalisasi: Studi atas Tradisi Keagamaan Kampuang Jawa Tondano,” Sosiologi Reflektif Vol. 10, No. 1 (Oktober 2015).

Pebrianto, Rozali Pebrianto, Heri Saputra, dan Nurhasanah Bakhtiar, “Kearifan Lokal dalam Tradisi Mandi Balimau Kasai: Peran Pemangku Adat untuk Menjaga Nilai-Nilai Islam di Desa Alam Panjang Kecamatan Rumbio Jaya Kabupaten Kampar Prov. Riau,” Jurnal Sejarah Peradaban Islam Vol. 3, No. 1 (Juli 2019).

Poetra, Yudhistira Ardi Poetra, Ernita Arif, dan Zainal Arifin, “Upaya Pemerintah dalam Mengkomunikasikan Tradisi Malamang Menjadi Objek Pariwisata Budaya di Kabupaten Padang Pariaman,” Jurnal Pustaka Budaya Vol. 5, No. 2 (Juli 2018).

Refisrul, “Lamang dan Tradisi Malamang pada Masyarakat Minangkabau,” Jurnal Penelitian Sejarah dan Budaya Vol. 3, No. 2 (November 2016).

Sarmiati, “Keikutsertaan Perempuan dalam Program Penanggulangan Kemiskinan pada Masyarakat Matrilineal Minangkabau,” Jurnal Gender dan Anak Vol. 1, No. 1 (Juni 2018).

Hamda Sulfinadia dkk, “Keutuhan Rumah Tangga Suami di Penjara (Studi Kasus di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Bukittinggi),” al-Istinbath: Jurnal Hukum Islam, Vol. 6, No. 2 (November 2021).

Syarifuddin, Amir. Pelaksanaan Hukum Kewarisan Islam Dalam Lingkungan Adat Minangkabau Jakarta: Gunung Agung, 1984.

Website Nagari Balingka

Yasril Yunus, “Aktor Kultural dalam Pemerintahan Terendah di Sumatera Barat (Posisi Ninik Mamak dalam Struktural Adat dan Penyelenggaraan Pemerintahan Formal),” Humanus Vol. 12, no. No. 1 (2013).




DOI: http://dx.doi.org/10.29240/jhi.v7i1.4132

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Nofiardi Nofiardi

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

 

Al-Istinbath: Jurnal Hukum Islam, indexed by:

Crossref Moraref   Google ScholarDimensions Indonesia One Search 


 Al-Istinbath: Jurnal Hukum Islam, Visitor Counter

Web
Analytics Al Istinbath's Visitors


Al-Istinbath: Jurnal Hukum Islam, Copyright (c)

Creative Commons License

 

Support Contact

Musda Asmara

Stintitic Publication Center

Research and Comunity Service Agency

Institut Agama Islam Negeri Curup

Dr. Ak. Gani Street No. 01 Telp. (0732) 21010

Curup Rejang Lebong Bengkulu-Indonesia 39119

Institut Agama Islam Negeri Curup

E-mail: musdaasmara@iaincurup.ac.id